PPATQ RAUDLATUL FALAH

PONDOK PESANTREN ANAK-ANAK TAHFIDZUL QUR'AN RAUDLATUL FALAH – PATI


ISTIQOMAH MUROJ'AH
gambar thumbnail ISTIQOMAH MUROJ'AH 31 Jan 2022

Memiliki hafalan Al Qur’an adalah nikmat dan karunia yang sangat besar. Namun, menjaga hafalan memang tak semudah yang dikatakan, maka diperlukan murojaah hafalan.

Hal lain yang terkadang paling sering menipu banyak penghafal al-Qur’an saat ini adalah ketika mereka merasa bahwa hafalannya sudah lancar, baik kenyataannya memang benar-benar lancar atau justru malah sebaliknya. Jika saja walaupun seorang penghafal al-Qur’an merasa sudah lancar namun ia tetap bersungguh-sungguh dan beristiqamah menjaga dan terus membacanya, maka tentu saja tidak ada salahnya. Namun, jika ternyata dengan merasa sudah lancar itu akhirnya ia malah jarang memuraja’ah hafalannya, atau semangatnya tidak lagi seperti ketika ia berambisi untuk dapat menghafalnya dengan lancar, maka tentu saja yang demikian itu cukup berbahaya.

Ketika seorang penghafal al-Qur’an merasa memiliki hafalan yang sudah lancar, dan memang kenyataannya demikian adanya, hafalannya benar-benar lancar, setidaknya perasaan tersebut biasanya akan mempengaruhi semangatnya. Berapa banyak para penghafal yang merasa apa yang dihafalnya sudah lancar, kemudian mereka tidak mau banyak mengulang-ulangnya, akhirnya apa yang lancar itu kembali menjadi tidak lancar. Apalagi jika pada kenyataannya hafalannya itu tidak sesuai dengan apa yang dirasakannya. Maka akan sangat mungkin hafalan tersebut benar-benar lenyap jika yang bersangkutan tidak

segera menyadarinya.

Tujuan akhir menghafal al-Qur’an itu bukan hanya bagaimana agar hafalan bisa lancar dengan selancar-lancarnya. Karena jika demikian, tentu bisa dipahami bahwa memuraja’ah atau mengulang-ulang hafalan itu menjadi tidak lagi wajib bagi mereka yang memang punya hafalan yang kuat dan benar-benar lancar. Lebih dari itu, tujuan menghafal alQur’an sebenarnya adalah bagaimana supaya apa yang dihafal itu terus-menerus dibaca, ditadabburi, dipahami dan diamalkan. Sehingga jika hanya karena merasa sudah lancar kemudian seorang penghafal tidak mau lagi mengulang-ulang hafalannya, maka justru berarti ia malah menjauh dari tujuan yang seharusnya ia capai itu.

Jadi, anda jangan hanya menjadikan kelancaran sebagai tujuan utama anda menghafal al-Qur’an. Jadikanlah salah satu tujuan pokok anda dalam menghafal al-Qur’an adalah untuk dapat banyak-banyak membacanya. Dengan begitu, insyallah hafalan yang anda miliki akan menjadi lancar dengan sendirinya, karena saking seringnya ia diulang. Berbeda jika anda justru menjadikan kelancaran sebagai tujuan utama, maka kemungkinan besar kesungguhan anda akan menurun ketika hafalan itu sudah benar-benar lancar dan melekat kuat walaupun tidak diulang.

[gallery ids="8389,8390,8391,8392"]