PPATQ RAUDLATUL FALAH

PONDOK PESANTREN ANAK-ANAK TAHFIDZUL QUR'AN RAUDLATUL FALAH – PATI


NGAJI BUYA
gambar thumbnail NGAJI BUYA 06 Jan 2022

Buya adalah nama panggilan akrab seorang santri kepada Al-'Allâmah Al-Mursyid Al-Muqri', As-Syaikh KH. Muhammad Ulin Nuha Arwani

Rabu Pahing, 22 Desember 2021 seluruh jajaran Ustadz-Ustadzah Tahfidz dari semua tingkatan lembaga di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Raudlatul Falah;

Pptktq Raudlatul Falah

Pondok Pesantren Anak-anak Tahfidzul Qur'an Raudlatul Falah | Mitq Raudlatul Falah

PPRTQ RAUDLATUL FALAH | Smptq Raudlatul Falah

Ppbtq Raudlatul Falah

berkesempatan sowan (menghadap) Buya di kompleks Pondok Tahfidh Yanbu'ul Qur'an Kudus. Beserta rombongan assatidz tahfidz yang berkhidmah di yayasan RAUDLATUL FALAH GEMBONG adalah ????? ????????-???????? ??? ???? ?? ??? ???? dari PPATQ-RF dan PPRTQ-RF.

Pagi jam 09.00 WIB., kami dijadwalkan menghadap beliau, namun sebelumnya kami menghadap (ziarah) di Maqbarah As-Syaikh Al-Mursyid Al-Muqri' al-kabir KH. Muhammad Arwani Amin Wa Ahli-baitih.

Seusai berziarah, kami berkumpul di Aula Pondok Tahfidh Yanbu'ul Qur'an Pusat, untuk mengikuti dan menerima mawâ'idh dan an-nashâih ad-diniyyah dari Buya, khususnya yang berkaitan dengan Al-Qur'an wamâ yata'âllaqu bihi. Di antara kalam Buya dalam mawâidhnya adalah sebagai berikut;

  1. Beliau membacakan satu hadits Nabi Muhammad SAW

اَدِّبُوْا اَوْلَادَكُمْ عَلَى ثَلَاثِ خِصَالٍ : حُبِّ نَبِيِّكُمْ وَحُبِّ اَهْلِ بَيْتِهِ وَ قِرَأَةُ الْقُرْأَنِ....الحديثَ

Rasulullâh SAW bersabda: "Didiklah anak-anak kalian dengan tiga hal: mencintai Nabi kalian, mencintai keluarga Nabi (Ahlu Bait) dan membaca Al-Qur’an..."

  1. Jangan merasa puas, berhenti sebatas menghafal Al-Qur'an saja, sebab Al-Qur'an adalah sumber segala ilmu. Akan tetapi harus terus dikembangkan sampai taraf Tahqiq, yaitu membaca dengan lisan (bertajwid) bersamaan dengan akal (tadabbur makna) serta juga dengan hati (diamalkan sepenuh hati)
  2. Dalam hadits Nabi Muhammad SAW disebutkan;

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه

Bacalah oleh kalian Al-Qur'an, karena kelak di hari Kiamat, ia (Al-Qur'an) akan datang sebagai pemberi syafa'at (pertolongan) kepada Ashhâbil Qur'an.

Yang dinamakan Ashhâbil Qur'an adalah orang-orang yang rutin membacanya (al-mulâzim litilawatih), yang mengamalkan kandungan isinya (al-'âmil bihi) serta yang menjadikan Al-Qur'an sebagai sumber inspirasi (al-muhtadi bihadyih).

Dengan memenuhi kriteria di atas, maka Ashhâbil Qur'an adalah Ahlullâh wa Khôsshotuh (keluarga dan orang pilihan Allah), meskipun ia belum sepenuhnya hafal Al-Qur'an.

Khusus kepada para guru, Buya berpesan;

  1. Dalam mengajar dan mendidik santri, supaya amanah; membimbing dan mengarahkan mereka dalam menanamkan cinta ilmu dan cinta Al-Qur'an.
  2. Selalu bersungguh-sungguh dalam mengajar.
  3. Selalu mengingatkan santri, bahkan jika perlu diberikan takzir (sanksi) agar santri lebih bertanggung jawab dengan hafalannya.
  4. Jika menginginkan ilmu yang berkah, maka amalkan ilmu dengan penuh ikhlas. Karena barangsiapa beramal dengan ikhlas dan tanpa mengharapkan imbalan, niscaya akan terpancar berkah amal tersebut pada dirinya, dan pada orang-orang setelahnya (putra-putrinya, santri, murid dan orang lainnya) sampai hari Kiamat.

Dalam momentum sowan Buya, juga turut bersama Santri Calon Peserta Wisuda Khotmil Qur'an 30 Juz Bil-Ghoib dari lembaga Ppatq Raudlatul Falah yang berjumlah 10 santri putra dan 16 santri putri juga dari lembaga PPRTQ Raudlatul Falah yang berjumlah 16 santri putra, khusus kepada santri beliau berpesan;

  1. Supaya bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan menghafalkan Al-Qur'an dengan selalu taat kepada Allah (menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-larangannya)
  2. Penuhi enam syarat menuntut ilmu;

اَلا لاَ تَناَلُ اْلعِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ

ذَكاَءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِباَرٍ وَبُلْغَةٍ وَإِرْشَادِ أُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ

“Ingatlah! Engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan memenuhi enam syarat. Saya akan beritahukan keseluruhannya secara rinci, yaitu: kecerdasan, kemauan, sabar, biaya, bimbingan guru dan waktu yang lama.”

Demikian kutipan Ngaji Buya, dan sebagai penutup acara diberkahi dengan do'a beliau dan foto bersama.

[gallery ids="8268,8269,8270,8271,8272,8273,8274,8275,8276"]