PONDOK PESANTREN ANAK-ANAK TAHFIDZUL QUR'AN RAUDLATUL FALAH – PATI
Pernah suatu ketika Syekh Muhammad al-Ghazali Mesir sedang mengajar di majelisnya.
Diantara murid-muridnya ada yang selalu berulang-ulang menggosok-gosokkan siwaknya ke giginya saat ia sedang duduk belajar di hadapan sang guru, sehingga hal itu membuat sang guru terganggu konsentrasi mengajarnya.
Syekh Ghazali menegur muridnya:
"Tidak bisakah kau berhenti menggosok-gosokkan siwak dihadapanku, nak?! Tegur Syekh Ghazali.
Bukannya menurut, sang murid malah balik memprotes.
"Wahai Syekh, mengapa Anda memintaku untuk menghentikan bersiwak? Bukankah ini sunnah Nabi! Apakah Anda mengingkari sunnah Nabi?!"
Syekh Ghazali kaget dengan jawaban muridnya yang kurang sopan itu. Lantas, Syekh Ghazali menimpali:
"Jika bersiwak itu sunnah Nabi, maka mencabut bulu ketiak juga merupakan sunnah Nabi, Nak! Apakah kau juga akan mencabut bulu ketiakmu saat belajar seperti ini?!
Sunnah itu bagus, karena mengikuti amalan perilaku Nabi Saw. Namun, seseorang yang mengamalkan sunnah pun harus mampu menempatkan kapan kesunahan itu diamalkan.
Potret ngaji kitab rutin Ahad Berkah Arbain Nawawi dan setoran hafalan calon khotimin/khotimat 2020-2021.
[gallery ids="7014,7015,7016,7017"]