PONDOK PESANTREN ANAK-ANAK TAHFIDZUL QUR'AN RAUDLATUL FALAH – PATI
Mondok terus apa mau jadi kiai? Begitu pertanyaan yang berseliweran mengomentari santri yang semangat mondok.
Pesantren tidaklah melulu mencetak seorang menjadi kiai. Tidak sedikit lulusan pesantren yang hanya menjadi orang biasa. Banyak pula lulusannya menjadi orang "luar biasa".
Yang terpenting dari memondokkan anak adalah niat untuk membekalinya kemampuan untuk berkhidmah kepada Allah, Rosul dan syariat-Nya.
Jika yang menjadi tujuannya adalah bisa membangun pondok, mengadakan majelis taklim, berbicara di depan orang, menonjol di antara sesama, atau popularitas tinggi maka hendaklah dia melakukan terapi hati. Karena tidak satupun dari itu semua yang patut dijadikan sebagai target. Sekalipun itu membangun pondok dan madrasah tetaplah bukan tujuan esensial yang berarti.
Lantas apa yang seharusnya jadi tujuan?
Mengemban amanah Allah dengan mencurahkan seluruh jiwa dan raga, segala kemampuan dan kekuatan, semua daya dan upaya untuk menjalankan syariat Allah serta menyebarkannya kepada sesama manusia, baik di toko, pasar, mobil, pesawat, bandara, masjid, lapangan, pesantren, sekolah, kantor pemerintahan dan seterusnya. Wallahu A'lam.
Diambil dari laman Hawariy ash shofwah al malikiyyah
Salah satu lulusan kemarin memanfaatkan waktu jeda kembali ke pondok untuk menjaga hafalan dan berkhidmah.
[gallery ids=" 10507"]